Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak (Foto: Reuters)
London, Jurnas.com - Pemerintah Inggris akan bergabung kembali dengan program penelitian sains Uni Eropa, Horizon. Ini akan mengakhiri kebuntuan pendanaan sains Inggris, dua tahun pasca Brexit.
Kembali merapatnya Inggris menandakan perbaikan hubungan bilateral dengan Uni Eropa, tujuh bulan setelah kedua belah pihak bertikai mengenai masalah perdangan yang berhasil diselesaikan.
Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak mengatakan bahwa pihaknya telah mendapatkan persyaratan hubungan keuangan yang lebih dengan program Horizon.
"Ini adalah kesepakatan yang tepat bagi Inggris, membuka peluang penelitian yang tak tertandingi, dan juga kesepakatan yang tepat bagi para pembayar pajak Inggris," kata Sunak dikutip dari Reuters pada Kamis (7/9).
Selain itu, Inggris juga akan bergabung dengan program observasi Bumi Uni Eropa, Copernicus, namun tidak dengan program Euratom.
"Perjanjian politik hari ini tentang partisipasi Inggris di Horizon Eropa dan Copernicus akan memperkuat sains di seluruh Eropa," terang Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen di Twitter dalam kesempatan berbeda.
Di bawah perjanjian perdagangan Brexit yang ditandatangani pada akhir 2020, Inggris menegosiasikan akses ke berbagai program sains dan inovasi UE, termasuk Horizon, program pendanaan terbesar UE untuk para peneliti dengan anggaran tahunan 95,5 miliar euro.
Sebelumnya, Uni Eropa mendepak Inggris dari program itu karena perselisihan mengenai aturan perdagangan pasca-Brexit yang mengatur Irlandia Utara. Resolusi atas perselisihan itu pada Februari lalu, membuka pintu bagi Inggris untuk bergabung kembali dengan Horizon.
KEYWORD :Inggris Program Horizon Penelitian Sains Uni Eropa